Materi Teks Negosiasi Kelas 10 Bahasa Indonesia

Unduh Materi Teks Negosiasi Kelas 10 Bahasa Indonesia Semester Genap - Teks negosiasi adalah teks berbentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.


Struktur Isi Teks Negosiasi

Dalam dialog negosiasi antara pihak satu dan pihak dua dalam mencapai kesepakatan (bukan jual beli) terdiri dari tiga bagian yaitu pembukaan, isi dan penutup, sebagai berikut: 
1. Pembukaan, contohnya: Selamat pagi/ siang/ sore; saya Ani ... 
2. Isi, contohnya: Karyawan telah bekerja keras demi perusahaan,tetapi kami merasa kurang mendapatkan imbalan yang pantas. Kami tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan uang Rp.2.000.000. paling tidak kami menerima upah sebesar Rp.3.000.000 
3. Penutup, contohnya: Terimakasih Pak, selamat sore. 
Contoh 1. Teks Negosiasi Pembeli dengan Penjual
Penjual : Mau cari Apa Mas?
Deni     : Hmm, Baju yang ini harganya berapa ya?
Penjual : Kalau yang ini harganya 150.000
Deni         : Wah ko' mahal sekali Mba?
Penjual : Iya, soalnya bahannya bagus dan juga limited edition
Deni     : Iya memang benar bahannya bagus, tapi apakah harganya tidak  bisa kurang?
Penjual : Baiklah saya kurangi,jadi 145.000 gimana?
Deni         : Wah itu masih kemahalan Mba, kurangi sedikit lagi Mba
Penjual : Ga bisa Mas ini saja sudah murah
Deni     : Gimana kalau 140.000 Mba?
Penjual : Ga bisa Mas, itu sudah paling murah
Deni         : Ayolah Mba ini buat oleh-oleh saya di rumah
Penjual : Baiklah buat Mas saya bolehkan, mau beli apalagi?
Deni        : Tidak ini saja, ini Uangnya.
Penjual   : Ya, terimakasih
Deni        : sama-sama

Contoh Analisis Bagian Struktur Teks Negosiasi

ORIENTASI:
Penjual : Permisi, ada yang bisa saya bantu?
Pembeli : Iya, ini mbak.
Penjual : Apa mbak,mau beli apa?
PERMINTAAN:
Pembeli : Sepatu slop mbak.
Penjual : Oh sepati slop,ini mbak mari( sambil mengantar pembeli ke tempat sepatu).
Pembeli : Oh iya mbak(sambil melihat-lihat sepatu slopnya).
Penjual : Jadi yang mana mbak?
Pembel : Yang ini mbak(sambil menunjuk sepatu slop hitam yang dipilihnya?).
Penjual : Ini jadi ukuran berapa mbak?
Pembeli : Ini jadi ukuran yang 38 mbak.
PEMENUHAN:
Penjual : Oh iya mbak sebentar…( sambil mencarikan ukuran yang sesuai ketentuan pembeli).
Pembeli : Iya mbak.
Penjual : Ini adanya yang ukuran 39 mbak yang 38 kosong mbak.
Pembeli : Iya mbak. Saya coba dahulu.
Penjual : Iya mbak.
PENAWARAN:
Pembeli : Jadinya … berapa mbak harganya yang ukuran 39 ini mbak?
Penjual : 75 ribu mbak.
Pembeli : Tidak boleh kurang apa mbak?. Dilantai 1 harganya 65.000 ribu lho mbak??
Penjual : Di bawah harga pas kan mbak? Tapi kalau disini boleh kurang mbak. Ya beli disini saja mbak,  kurang dikit boleh mbak??
Pembeli : 50.000 ribu,bagaimana mbak?
Penjual : Wah.. kalau itu belum boleh mbak. Naik sedikit mbak?
PEMBELIAN:
Pembeli : 53.000 bagaimana mbak?
Penjual : Ya sudah, sebenarnya ini belum boleh.tapi untuk mbak boleh lah.. apa mau beli yang lain mbak?
Pembeli : Ya sudah ini saja mbak.
Penjual : Apa mau dikardusi sekalian dibungkus agar terlihat bagus dan baru( sambil tersenyum)
Pembeli : Terserah mbak( sambil menyerahkan uang 53.000 ribu)
Penjual : Ini mbak sepatunya(menyerahkan sepatu)
PENUTUP:
Pembeli : Ya terima kasih.
Penjual : Terima kasih.

Struktur Teks Negosiasi antara Penjual dan Pembeli di pasar

1. Orientasi : Pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi. 
Biasanya berupa kata salam, sapa dan sebagainya. 
2. Permintaan : Di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau permasalahan yang dihadapi. 
3. Pemenuhan : Pihak yang terkait memberitahukan mengenai barang atau obyek agar orang yang diajak interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham.
4. Penawaran : Suatu puncak dari negosiasi karena terjadi proses tawar menawar pihak satu dengan pihak yang lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang menguntungkan satu sama lain.
5. Persetujuan : Kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak. 
6. Pembelian : Terjadinya transaksi jual beli antara masing- masing pihak terkait. 
7. Penutup : Mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi.

Struktur Teks Negosiasi antara Pengusaha dan Pihak Bank

1. Orientasi 
2. Pengajuan
3. Penawaran 
4. Persetujuan 
5. Penutup
Jadi kesimpulannya adalah, struktur teks negosiasi tidak ada yang baku, sangat tergantung sekali apa yang dinegosiasikan.

Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan teks negosiasi adalah sebagai berikut:
1. Bahasa persuasif
Bahasa persuasif yaitu bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik perhatian. Misalnya: dalam kalimat “bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.”
2. Kalimat deklaratif
Kalimat yang disampaikan adalah kalimat yang berisi pernyataan, yang berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.
3. Bahasa yang sopan
Gunakan bahasa yang sopan sehingga antara kedua belah pihak agar terjadi komunikasi yang baik untuk mencapai negosiasi yang sukses.
4. Menggunakan konjungsi. 
Contoh : Kalau bagitu, meskipun, walaupun. 
5. Menggunakan kalimat yang efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Jelas, artinya mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Tepat, dapat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
6. Berisi pasangan tuturan
Apa itu tuturan? Tuturan adalah kalimat yang diujarkan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud tertentu. Tuturan merupakan bentuk komunikasi lisan seseorang kepada mitra tutur dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang sering menuturkan sesuatu kepada mitra tutur. Tuturan adalah pemakaian satuan bahasa seperti kalimat atau sebuah kata oleh seorang penutur tertentu pada situasi tertentu. Dalam teks negosiasi tuturan berupa dialog yang berarti dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Contoh pasangan tuturan dalam teks negosiasi :
a. Mengucapkan salam - membalas salam
b. Bertanya - menjawab/tidak menjawab 
c. Meminta tolong - memenuhi/menolak permintaan 
d. Menawarkan - memenuhi/menolak tawaran 
e. Mengusulkan - menerima/menolak usulan Pasangan tuturan yang terdapat dalam negosiasi
7. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah. 
8. Menggunakan pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Contoh : Saya, kami, anda. 
9. Menggunakan kalimat langsung. 
Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain.
10. Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepatan atau tidak.
11. Menggunakan kalimat perbandingan/kontras.

Contoh Pembahasan kaidah Kebahasaan

Penjual : Mari, sini, Kak, lihat-lihat dulu! Di sini murah-murah. Silakan, mau cari apa?
Pembeli : Ada HP Leknopo tipe S939, tidak?
Penjual    : Ada, Kak.
Pembeli   : Berapa harganya?
Penjual    : 2, 9 juta, Kak.
Pembeli   : Wah, kok mahal sekali? Di internet, saya lihat harganya 2, 5 juta.
Penjual    : Harga segitu saya gak bisa balik modal, Kak.
Pembeli   : Turunin lagi boleh ya? 2, 6 bagaimana?
Penjual    : Belum boleh, Kak. Tipe ini baru keluar. Dua juta delapan ratus lima puluh deh.
Pembeli   : Wah, cuma turun lima puluh? Dua juta tujuh ratus, bagaimana, Mbak.
Penjual   : Waduh, masih rugi, Kak. Begini deh, Kak, Dua juta tujuh ratus lima puluh. Itu sudah murah, lho, kak. 
Pembeli  : Hmm…tapi gratis lapisan antigores, ya?
Penjual   : Ya... boleh lah… dua juta tujuh ratus lima puluh gratis antigores.
Pembeli  : Baik, ini uangnya.
Penjual  : Ini barangnya, kak. Silahkan diperiksa terlebih dahulu. Garansi toko tiga bulan ya, Kak.
Pembeli  : Ya. Terima kasih ya.
Penjual   : Sama-sama. Silahkan datang lagi! 

Contoh Analisis Kebahasaan dari Negosiasi di Atas

1. Bahasa Persuasif
Sebagian besar negosiasi dilakukan dengan menggunakan bahasa persuasif (persuade), yaitu bahasa yang dipakai untuk membujuk, mengajak, dan meyakinkan pihak lain. Perhatikanlah contoh-contoh bahasa persuasif berikut!
Contoh 1
Penjual : Mari, sini, Kak, lihat-lihat dulu! Di sini murah-murah. Silahkan, mau cari apa?
Contoh 2
Pembeli : Turunin lagi boleh ya? 2, 6 bagaimana?
Contoh 3
Penjual : Waduh, masih rugi, Kak. Begini deh, Kak, Dua juta tujuh ratus lima puluh. Itu sudah murah, lho, kak. 

2. Bahasa Interogatif
Bahasa interogatif adalah bahasa pertanyaan. Bentuk seperti ini tentu saja akan sering muncul dalam teks negosiasi. Ciri bahasa interogatif adalah penggunaan pronomina tanya, seperti apa, siapa, kapan, berapa, bagaimana.
Contoh 4
Pembeli : Ada HP Leknopo tipe S939, tidak?
Contoh 5
Pembeli : Berapa harganya?

3. Bahasa argumentatif
Untuk memperlancar negosiasi, bahasa persuasi terkadang tidak cukup. Untuk itu, diperlukan bahasa argumentasi, yaitu bahasa yang digunakan untuk menyampaikan alasan dan pemberian bukti. Dalam contoh di atas, bentuk argumentasi adalah sebagai berikut.
Contoh 6
Pembeli : Wah, kok mahal sekali? Di internet, saya lihat harganya 2, 5 juta.
Dalam tuturan di atas, si calon pembeli berusaha meyakinkan penjual dengan berargumentasi bahwa di internet, harga yang dimaksud hanya 2,5 juta. 

4. Bahasa santun
Kesopanan adalah satu syarat keberhasilan negosiasi. Tanpa hal ini, pihak lain kecil kemungkinan untuk mau menerima permintaan kalian. Beberapa cara untuk menciptakan kesantunan dalam berbahasa adalah dengan menggunakan kalimat-kalimat bernada syarat atau pengandaian yang terlihat dari adanya penggunaan konjungsi pengandaian, seperti jika, kalau, bila, andai. Selain itu, pemilihan pronomina sapaan juga harus diperhatikan. Pronomina kamu seharusnya dihindari dan diganti dengan kata Anda atau sapaan hormat lain, seperti Bapak atau Ibu.
Contoh 7
Pembeli : Turunin lagi boleh ya?
Contoh di atas menunjukkan bahwa calon pembeli berusaha untuk menawar harga dengan menggunakan kesopanan, boleh ya. Bandingkan jika calon pembeli mengatakan, “Mahal amat? Turunin lagi dong harganya!” Tentu saja itu akan sangat tidak sopan.
Contoh 8
Kalau bisa, turunkan lagi harganya boleh?
Kalimat di atas adalah contoh kesantunan dengan menggunakan konjungsi pengandaian.

5. Kalimat deklaratif
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang bertujuan memberitakan sesuatu kepada pihak lain. Kalimat deklaratif dapat juga disebut dengan kalimat berita atau kalimat pernyataan.
Contoh 9
Penjual : 2, 9 juta, Kak.
Penjual : Harga segitu saya gak bisa balik modal, Kak.

Cara Menyusun Teks Negosiasi
1. Menentukan tujuan
2. Menentukan pihak-pihak  yang berhubungan
3. Menentukan konflik
4. Menentukan solusi dan penawaran
5. Menentukan modal kesepakatan


Bagi Bapak/Ibu dan Adik-Adik yang memerlukan soft copy Materi Teks Negosiasi Kelas X Bahasa Indonesia, silahkan klik link berikut ini  : 


Demikian informasi tentang Materi Teks Negosiasi Kelas 10 Bahasa Indonesia yang bisa Bank Soal berikan. Jangan lupa Follow ya biar selalu dapat notifikasi informasi terbaru dari Bank Soal. Terima kasih. 

Belum ada Komentar untuk "Materi Teks Negosiasi Kelas 10 Bahasa Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel